Hari
ini merupakan hari yang istimewa bagi saya. Jam kosong hari ini saya gunakan
untuk membersihkan kerak Toilet. Hitam legam dan kasar bila diraba. Begitu juga
keempat sisi dinding kamar mandi mulai berwarna kecoklatan dan bintik-bintik
hitam. Aku minta kepada salah satu teman untuk mengambilkan dua botol pembersih
kerak lantai. Pada awalnya saya mengerjakan pekerjaan ini dengan penuh semangat
karena yakin bisa membersihkan dengan baik. Botol pertama saya buka dan
langsung saya siramkan ke bagian kerak yang aduhai. Hati mulai senang karena
kerak bereaksi dengan mengeluarkan busa putih sebagai tanda kalau dia
mengelupas dan jengkel dengan perbuatan saya.
Mulai
saya men-nyincing-kan celana
(menggulung celana panjang) mendodok (jongkok) dan mulai menyikat kerak lantai
dengan serabut baja. Eh ternyata ... bagian kerak lantai ini buandel nya
setengah mati. Dengan merek yang kata iklan ampuh ternyata tidak seampuh yang
di iklan. Satu botol penuh saya guyurkan dengan maksud kerak segera mau di
atur, ternyata hasilnya sama. Lalu dengan merek yang lain yang kata iklan juga
lebih aduhai. Hasilnya? Sama saja. Lalu saya mulai meninggalkan kerak di lantai
dan di kloset. Beralih ke kotoran yang menempel di dinding. Ternyata bisa.
Dengan lebih keras gosokan, kotoran langsung mengelupas.
Tentu saja saat kita menjumpai kotoran yang membandel hanya perasaan jengkel tidak karuan. Kita merasa tidak ada banyak hal yang bisa kita buat selain umpatan-umpatan dalam hati maupun pikiran. saking membandelnya kerak dan kita capek menggosokan sikat dengan tangan.
Barang
kali begitu juga dengan hidup kita. Ada bagian-bagian hidup kita yang sering
kita biarkan menjadi kerak yang susah di bersihkan. Kita terlena dengan hal-hal
mengasyikan. Lupa bahwa kelakuan kita telah
mengerak sebagai suatu keburukan. Jika demikian maka amat susahlah kita
membersihkan kerak kehidupan kita. Apakah tidak bisa? Pasti bisa. Hanya saja
kita perlu extra kerja keras untuk membersihkannya. Tidak cukup hanya mengelap.
Tidak cukup hanya dengan menyiramkan cairan pembersih kerak. Apakah cairan yang
membersihkan kerak kehidupan kita yang terlanjur ngethal (kerak yang susah dihilangkan). Ya siraman rohani. Dan itu
tidak cukup. Harus di gosok, di sikat dengan sikat kawat, amplas. Hal ini tentu
tidak bisa sekali gosok lalu hilang maka harus bertahap.
No comments:
Post a Comment